Whiz Tools

Uji Eksak Fisher

Masukkan nilai dari tabel kontingensi 2 x 2

Kalkulator Perimeter Basah

Pendahuluan

Perimeter basah adalah parameter penting dalam rekayasa hidraulik dan mekanika fluida. Ini mewakili panjang batas penampang yang bersentuhan dengan fluida dalam saluran terbuka atau pipa yang terisi sebagian. Kalkulator ini memungkinkan Anda untuk menentukan perimeter basah untuk berbagai bentuk saluran, termasuk trapezoid, persegi panjang/persegi, dan pipa melingkar, untuk kondisi terisi penuh dan terisi sebagian.

Cara Menggunakan Kalkulator Ini

  1. Pilih bentuk saluran (trapezoid, persegi panjang/persegi, atau pipa melingkar).
  2. Masukkan dimensi yang diperlukan:
    • Untuk trapezoid: lebar dasar (b), kedalaman air (y), dan kemiringan sisi (z)
    • Untuk persegi panjang/persegi: lebar (b) dan kedalaman air (y)
    • Untuk pipa melingkar: diameter (D) dan kedalaman air (y)
  3. Klik tombol "Hitung" untuk mendapatkan perimeter basah.
  4. Hasilnya akan ditampilkan dalam meter.

Catatan: Untuk pipa melingkar, jika kedalaman air sama dengan atau lebih besar dari diameter, pipa dianggap terisi penuh.

Validasi Input

Kalkulator melakukan pemeriksaan berikut pada input pengguna:

  • Semua dimensi harus berupa angka positif.
  • Untuk pipa melingkar, kedalaman air tidak boleh melebihi diameter pipa.
  • Kemiringan sisi untuk saluran trapezoidal harus berupa angka non-negatif.

Jika input tidak valid terdeteksi, pesan kesalahan akan ditampilkan, dan perhitungan tidak akan dilanjutkan sampai diperbaiki.

Rumus

Perimeter basah (P) dihitung berbeda untuk setiap bentuk:

  1. Saluran Trapezoidal: P=b+2y1+z2P = b + 2y\sqrt{1 + z^2} Di mana: b = lebar dasar, y = kedalaman air, z = kemiringan sisi

  2. Saluran Persegi Panjang/Square: P=b+2yP = b + 2y Di mana: b = lebar, y = kedalaman air

  3. Pipa Melingkar: Untuk pipa terisi sebagian: P=Darccos(D2yD)P = D \cdot \arccos(\frac{D - 2y}{D}) Di mana: D = diameter, y = kedalaman air

    Untuk pipa terisi penuh: P=πDP = \pi D

Perhitungan

Kalkulator menggunakan rumus ini untuk menghitung perimeter basah berdasarkan input pengguna. Berikut adalah penjelasan langkah demi langkah untuk setiap bentuk:

  1. Saluran Trapezoidal: a. Hitung panjang setiap sisi miring: s=y1+z2s = y\sqrt{1 + z^2} b. Tambahkan lebar dasar dan dua kali panjang sisi: P=b+2sP = b + 2s

  2. Saluran Persegi Panjang/Square: a. Tambahkan lebar dasar dan dua kali kedalaman air: P=b+2yP = b + 2y

  3. Pipa Melingkar: a. Periksa apakah pipa terisi penuh atau sebagian dengan membandingkan y dengan D b. Jika terisi penuh (y ≥ D), hitung P=πDP = \pi D c. Jika terisi sebagian (y < D), hitung P=Darccos(D2yD)P = D \cdot \arccos(\frac{D - 2y}{D})

Kalkulator melakukan perhitungan ini menggunakan aritmetika floating-point presisi ganda untuk memastikan akurasi.

Satuan dan Presisi

  • Semua dimensi input harus dalam meter (m).
  • Perhitungan dilakukan dengan aritmetika floating-point presisi ganda.
  • Hasil ditampilkan dibulatkan hingga dua desimal untuk keterbacaan, tetapi perhitungan internal mempertahankan presisi penuh.

Kasus Penggunaan

Kalkulator perimeter basah memiliki berbagai aplikasi dalam rekayasa hidraulik dan mekanika fluida:

  1. Desain Sistem Irigasi: Membantu dalam merancang saluran irigasi yang efisien untuk pertanian dengan mengoptimalkan aliran air dan meminimalkan kehilangan air.

  2. Manajemen Air Hujan: Membantu dalam desain sistem drainase dan struktur pengendalian banjir dengan menghitung kapasitas dan kecepatan aliran secara akurat.

  3. Pengolahan Air Limbah: Digunakan dalam merancang saluran pipa dan saluran pabrik pengolahan untuk memastikan laju aliran yang tepat dan mencegah sedimentasi.

  4. Rekayasa Sungai: Membantu dalam menganalisis karakteristik aliran sungai dan merancang langkah-langkah perlindungan banjir dengan memberikan data penting untuk pemodelan hidraulik.

  5. Proyek Pembangkit Hidroelektrik: Membantu dalam mengoptimalkan desain saluran untuk pembangkit listrik tenaga hidro dengan memaksimalkan efisiensi energi dan meminimalkan dampak lingkungan.

Alternatif

Sementara perimeter basah adalah parameter dasar dalam perhitungan hidraulik, ada pengukuran terkait lain yang mungkin dipertimbangkan oleh insinyur:

  1. Jari-jari Hidraulik: Didefinisikan sebagai rasio luas penampang terhadap perimeter basah, sering digunakan dalam persamaan Manning untuk aliran saluran terbuka.

  2. Diameter Hidraulik: Digunakan untuk pipa dan saluran non-bulat, didefinisikan sebagai empat kali jari-jari hidraulik.

  3. Luas Aliran: Luas penampang aliran fluida, yang penting untuk menghitung laju aliran.

  4. Lebar Atas: Lebar permukaan air di saluran terbuka, penting untuk menghitung efek tegangan permukaan dan laju evaporasi.

Sejarah

Konsep perimeter basah telah menjadi bagian penting dari rekayasa hidraulik selama berabad-abad. Ini menjadi terkenal pada abad ke-18 dan ke-19 dengan pengembangan rumus empiris untuk aliran saluran terbuka, seperti rumus Chézy (1769) dan rumus Manning (1889). Rumus-rumus ini menggabungkan perimeter basah sebagai parameter kunci dalam menghitung karakteristik aliran.

Kemampuan untuk secara akurat menentukan perimeter basah menjadi sangat penting untuk merancang sistem pengangkutan air yang efisien selama Revolusi Industri. Seiring dengan berkembangnya daerah perkotaan dan meningkatnya kebutuhan akan sistem manajemen air yang kompleks, insinyur semakin mengandalkan perhitungan perimeter basah untuk merancang dan mengoptimalkan saluran, pipa, dan struktur hidraulik lainnya.

Pada abad ke-20, kemajuan dalam teori mekanika fluida dan teknik eksperimental menghasilkan pemahaman yang lebih dalam tentang hubungan antara perimeter basah dan perilaku aliran. Pengetahuan ini telah dimasukkan ke dalam model dinamika fluida komputasional (CFD) modern, memungkinkan prediksi yang lebih akurat tentang skenario aliran yang kompleks.

Saat ini, perimeter basah tetap menjadi konsep dasar dalam rekayasa hidraulik, memainkan peran penting dalam desain dan analisis proyek sumber daya air, sistem drainase perkotaan, dan studi aliran lingkungan.

Contoh

Berikut adalah beberapa contoh kode untuk menghitung perimeter basah untuk berbagai bentuk:

' Fungsi VBA Excel untuk Perimeter Basah Saluran Trapezoidal
Function TrapezoidWettedPerimeter(b As Double, y As Double, z As Double) As Double
    TrapezoidWettedPerimeter = b + 2 * y * Sqr(1 + z ^ 2)
End Function
' Penggunaan:
' =TrapezoidWettedPerimeter(5, 2, 1.5)
import math

def circular_pipe_wetted_perimeter(D, y):
    if y >= D:
        return math.pi * D
    else:
        return D * math.acos((D - 2*y) / D)

## Contoh penggunaan:
diameter = 1.0  # meter
water_depth = 0.6  # meter
wetted_perimeter = circular_pipe_wetted_perimeter(diameter, water_depth)
print(f"Perimeter Basah: {wetted_perimeter:.2f} meter")
function rectangleWettedPerimeter(width, depth) {
  return width + 2 * depth;
}

// Contoh penggunaan:
const channelWidth = 3; // meter
const waterDepth = 1.5; // meter
const wettedPerimeter = rectangleWettedPerimeter(channelWidth, waterDepth);
console.log(`Perimeter Basah: ${wettedPerimeter.toFixed(2)} meter`);
public class WettedPerimeterCalculator {
    public static double trapezoidWettedPerimeter(double b, double y, double z) {
        return b + 2 * y * Math.sqrt(1 + Math.pow(z, 2));
    }

    public static void main(String[] args) {
        double bottomWidth = 5.0; // meter
        double waterDepth = 2.0; // meter
        double sideSlope = 1.5; // horizontal:vertical

        double wettedPerimeter = trapezoidWettedPerimeter(bottomWidth, waterDepth, sideSlope);
        System.out.printf("Perimeter Basah: %.2f meter%n", wettedPerimeter);
    }
}

Contoh-contoh ini menunjukkan cara menghitung perimeter basah untuk berbagai bentuk saluran menggunakan berbagai bahasa pemrograman. Anda dapat menyesuaikan fungsi-fungsi ini sesuai dengan kebutuhan spesifik Anda atau mengintegrasikannya ke dalam sistem analisis hidraulik yang lebih besar.

Contoh Numerik

  1. Saluran Trapezoidal:

    • Lebar dasar (b) = 5 m
    • Kedalaman air (y) = 2 m
    • Kemiringan sisi (z) = 1.5
    • Perimeter Basah = 11.32 m
  2. Saluran Persegi Panjang:

    • Lebar (b) = 3 m
    • Kedalaman air (y) = 1.5 m
    • Perimeter Basah = 6 m
  3. Pipa Melingkar (terisi sebagian):

    • Diameter (D) = 1 m
    • Kedalaman air (y) = 0.6 m
    • Perimeter Basah = 1.85 m
  4. Pipa Melingkar (terisi penuh):

    • Diameter (D) = 1 m
    • Perimeter Basah = 3.14 m

Referensi

  1. "Perimeter Basah." Wikipedia, Yayasan Wikimedia, https://en.wikipedia.org/wiki/Wetted_perimeter. Diakses 2 Agu. 2024.
  2. "Rumus Manning." Wikipedia, Yayasan Wikimedia, https://en.wikipedia.org/wiki/Manning_formula. Diakses 2 Agu. 2024.
Feedback