Kalkulator Jumlah Mortar untuk Proyek Konstruksi

Perkirakan jumlah mortar yang dibutuhkan untuk proyek konstruksi Anda berdasarkan area, jenis konstruksi, dan campuran mortar. Hitung baik volume maupun jumlah kantong yang diperlukan.

Perkiraan Jumlah Mortar

Parameter Input

📚

Dokumentasi

Kalkulator Jumlah Mortar: Hitung Jumlah Mortar yang Tepat untuk Konstruksi

Apa itu Kalkulator Jumlah Mortar?

Kalkulator jumlah mortar adalah alat konstruksi yang penting yang membantu para profesional dan pembangun DIY menentukan jumlah mortar yang tepat yang dibutuhkan untuk proyek masonry. Kalkulator mortar gratis ini menghilangkan tebakan dengan memberikan estimasi yang tepat untuk proyek pemasangan bata, blok, batu, ubin, dan plester.

Perhitungan mortar sangat penting untuk keberhasilan proyek karena membantu Anda membeli jumlah bahan yang tepat tanpa pemborosan atau kekurangan. Kalkulator jumlah mortar kami mempertimbangkan area konstruksi, jenis proyek, dan spesifikasi campuran mortar untuk memberikan estimasi volume dan jumlah kantong yang akurat.

Mortar, pasta pengikat yang terbuat dari semen, pasir, dan air, mengikat bahan bangunan seperti bata, blok, dan batu bersama-sama. Estimasi mortar yang tepat memastikan konstruksi yang hemat biaya sambil mempertahankan standar kualitas dan jadwal proyek.

Cara Menghitung Jumlah Mortar: Formula Langkah-demi-Langkah

Formula Perhitungan Mortar Dasar

Kalkulator jumlah mortar kami menggunakan formula dasar ini untuk menentukan berapa banyak mortar yang Anda butuhkan berdasarkan area konstruksi dan jenis proyek:

Volume Mortar=Area Konstruksi×Faktor Mortar\text{Volume Mortar} = \text{Area Konstruksi} \times \text{Faktor Mortar}

Di mana:

  • Area Konstruksi diukur dalam meter persegi (m²) atau kaki persegi (ft²)
  • Faktor Mortar adalah volume mortar yang dibutuhkan per unit area, yang bervariasi berdasarkan jenis konstruksi
  • Volume Mortar dinyatakan dalam meter kubik (m³) atau kaki kubik (ft³)

Jumlah kantong mortar yang dibutuhkan kemudian dihitung sebagai:

Jumlah Kantong=Volume Mortar×Kantong per Unit Volume\text{Jumlah Kantong} = \text{Volume Mortar} \times \text{Kantong per Unit Volume}

Jumlah Mortar Per Meter Persegi Berdasarkan Jenis Konstruksi

Proyek masonry yang berbeda memerlukan jumlah mortar per meter persegi yang spesifik. Kalkulator mortar kami menggunakan faktor standar industri ini untuk estimasi mortar yang akurat:

Jenis KonstruksiFaktor Campuran Standar (m³/m²)Faktor Campuran Kekuatan Tinggi (m³/m²)Faktor Campuran Ringan (m³/m²)
Pemasangan Bata0.0220.0240.020
Pemasangan Blok0.0180.0200.016
Pemasangan Batu0.0280.0300.026
Pemasangan Ubin0.0080.0100.007
Pemasangan Plester0.0160.0180.014

Catatan: Untuk pengukuran imperial (ft), faktor yang sama berlaku tetapi menghasilkan kaki kubik (ft³).

Kantong Per Volume

Jumlah kantong yang dibutuhkan tergantung pada jenis mortar dan sistem pengukuran:

Jenis MortarKantong per m³ (Metrik)Kantong per ft³ (Imperial)
Campuran Standar401.13
Campuran Kekuatan Tinggi381.08
Campuran Ringan451.27

Catatan: Nilai ini mengasumsikan kantong mortar pra-campuran standar 25kg (55lb).

Cara Menggunakan Kalkulator Jumlah Mortar: Panduan Lengkap

  1. Pilih Unit Pengukuran:

    • Pilih antara unit Metrik (m²) atau Imperial (ft²) berdasarkan preferensi atau spesifikasi proyek Anda.
  2. Masukkan Area Konstruksi:

    • Masukkan total area di mana mortar akan diterapkan.
    • Untuk pemasangan bata atau blok, ini adalah area dinding.
    • Untuk pemasangan ubin, ini adalah area lantai atau dinding yang akan dipasang ubin.
    • Untuk plester, ini adalah area permukaan yang akan ditutupi.
  3. Pilih Jenis Konstruksi:

    • Pilih dari opsi termasuk pemasangan bata, pemasangan blok, pemasangan batu, pemasangan ubin, atau plester.
    • Setiap jenis konstruksi memiliki kebutuhan mortar yang berbeda.
  4. Pilih Jenis Campuran Mortar:

    • Pilih dari campuran standar, campuran kekuatan tinggi, atau campuran ringan berdasarkan kebutuhan proyek Anda.
    • Jenis campuran mempengaruhi baik perhitungan volume maupun jumlah kantong yang dibutuhkan.
  5. Lihat Hasil:

    • Kalkulator akan menampilkan volume mortar yang diperkirakan dibutuhkan dalam meter kubik (m³) atau kaki kubik (ft³).
    • Ini juga akan menunjukkan jumlah kantong mortar standar yang diperlukan.
  6. Opsional: Salin Hasil:

    • Gunakan tombol "Salin Hasil" untuk menyalin hasil perhitungan untuk catatan Anda atau untuk dibagikan dengan orang lain.

Contoh Kalkulator Mortar: Proyek Konstruksi Nyata

Contoh 1: Konstruksi Dinding Bata

Skenario: Membangun dinding bata dengan area 50 m² menggunakan campuran mortar standar.

Perhitungan:

  • Area Konstruksi: 50 m²
  • Jenis Konstruksi: Pemasangan Bata
  • Jenis Mortar: Campuran Standar
  • Faktor Mortar: 0.022 m³/m²

Hasil:

  • Volume Mortar = 50 m² × 0.022 m³/m² = 1.10 m³
  • Jumlah Kantong = 1.10 m³ × 40 kantong/m³ = 44 kantong

Contoh 2: Pemasangan Ubin di Kamar Mandi

Skenario: Pemasangan ubin di lantai dan dinding kamar mandi dengan total area 30 m² menggunakan mortar ringan.

Perhitungan:

  • Area Konstruksi: 30 m²
  • Jenis Konstruksi: Pemasangan Ubin
  • Jenis Mortar: Campuran Ringan
  • Faktor Mortar: 0.007 m³/m²

Hasil:

  • Volume Mortar = 30 m² × 0.007 m³/m² = 0.21 m³
  • Jumlah Kantong = 0.21 m³ × 45 kantong/m³ = 9.45 kantong (dibulatkan menjadi 10 kantong)

Contoh 3: Pemasangan Veneer Batu

Skenario: Memasang veneer batu di dinding luar seluas 75 ft² menggunakan mortar kekuatan tinggi.

Perhitungan:

  • Area Konstruksi: 75 ft²
  • Jenis Konstruksi: Pemasangan Batu
  • Jenis Mortar: Campuran Kekuatan Tinggi
  • Faktor Mortar: 0.030 m³/m² (faktor yang sama berlaku untuk ft²)

Hasil:

  • Volume Mortar = 75 ft² × 0.030 ft³/ft² = 2.25 ft³
  • Jumlah Kantong = 2.25 ft³ × 1.08 kantong/ft³ = 2.43 kantong (dibulatkan menjadi 3 kantong)

Contoh Kode untuk Perhitungan Mortar

Formula Excel

1' Formula Excel untuk perhitungan jumlah mortar
2=IF(B2="pemasangan bata",IF(C2="standar",A2*0.022,IF(C2="kekuatanTinggi",A2*0.024,A2*0.02)),
3 IF(B2="pemasangan blok",IF(C2="standar",A2*0.018,IF(C2="kekuatanTinggi",A2*0.02,A2*0.016)),
4 IF(B2="pemasangan batu",IF(C2="standar",A2*0.028,IF(C2="kekuatanTinggi",A2*0.03,A2*0.026)),
5 IF(B2="pemasangan ubin",IF(C2="standar",A2*0.008,IF(C2="kekuatanTinggi",A2*0.01,A2*0.007)),
6 IF(C2="standar",A2*0.016,IF(C2="kekuatanTinggi",A2*0.018,A2*0.014))))))
7

JavaScript

1function calculateMortarVolume(area, constructionType, mortarType) {
2  const factors = {
3    pemasanganBata: {
4      standar: 0.022,
5      kekuatanTinggi: 0.024,
6      ringan: 0.020
7    },
8    pemasanganBlok: {
9      standar: 0.018,
10      kekuatanTinggi: 0.020,
11      ringan: 0.016
12    },
13    pemasanganBatu: {
14      standar: 0.028,
15      kekuatanTinggi: 0.030,
16      ringan: 0.026
17    },
18    pemasanganUbin: {
19      standar: 0.008,
20      kekuatanTinggi: 0.010,
21      ringan: 0.007
22    },
23    pemasanganPlester: {
24      standar: 0.016,
25      kekuatanTinggi: 0.018,
26      ringan: 0.014
27    }
28  };
29  
30  return area * factors[constructionType][mortarType];
31}
32
33function calculateBags(volume, mortarType, unit = 'metrik') {
34  const bagsPerVolume = {
35    metrik: {
36      standar: 40,
37      kekuatanTinggi: 38,
38      ringan: 45
39    },
40    imperial: {
41      standar: 1.13,
42      kekuatanTinggi: 1.08,
43      ringan: 1.27
44    }
45  };
46  
47  return volume * bagsPerVolume[unit][mortarType];
48}
49
50// Contoh penggunaan
51const area = 50; // m²
52const constructionType = 'pemasanganBata';
53const mortarType = 'standar';
54const unit = 'metrik';
55
56const volume = calculateMortarVolume(area, constructionType, mortarType);
57const bags = calculateBags(volume, mortarType, unit);
58
59console.log(`Volume Mortar: ${volume.toFixed(2)}`);
60console.log(`Jumlah Kantong: ${Math.ceil(bags)}`);
61

Python

1def calculate_mortar_volume(area, construction_type, mortar_type):
2    factors = {
3        'pemasanganBata': {
4            'standar': 0.022,
5            'kekuatanTinggi': 0.024,
6            'ringan': 0.020
7        },
8        'pemasanganBlok': {
9            'standar': 0.018,
10            'kekuatanTinggi': 0.020,
11            'ringan': 0.016
12        },
13        'pemasanganBatu': {
14            'standar': 0.028,
15            'kekuatanTinggi': 0.030,
16            'ringan': 0.026
17        },
18        'pemasanganUbin': {
19            'standar': 0.008,
20            'kekuatanTinggi': 0.010,
21            'ringan': 0.007
22        },
23        'pemasanganPlester': {
24            'standar': 0.016,
25            'kekuatanTinggi': 0.018,
26            'ringan': 0.014
27        }
28    }
29    
30    return area * factors[construction_type][mortar_type]
31
32def calculate_bags(volume, mortar_type, unit='metrik'):
33    bags_per_volume = {
34        'metrik': {
35            'standar': 40,
36            'kekuatanTinggi': 38,
37            'ringan': 45
38        },
39        'imperial': {
40            'standar': 1.13,
41            'kekuatanTinggi': 1.08,
42            'ringan': 1.27
43        }
44    }
45    
46    return volume * bags_per_volume[unit][mortar_type]
47
48# Contoh penggunaan
49area = 50  # m²
50construction_type = 'pemasanganBata'
51mortar_type = 'standar'
52unit = 'metrik'
53
54volume = calculate_mortar_volume(area, construction_type, mortar_type)
55bags = calculate_bags(volume, mortar_type, unit)
56
57print(f"Volume Mortar: {volume:.2f} m³")
58print(f"Jumlah Kantong: {math.ceil(bags)}")
59

Java

1public class KalkulatorMortar {
2    public static double calculateMortarVolume(double area, String constructionType, String mortarType) {
3        double factor = 0.0;
4        
5        switch (constructionType) {
6            case "pemasanganBata":
7                if (mortarType.equals("standar")) factor = 0.022;
8                else if (mortarType.equals("kekuatanTinggi")) factor = 0.024;
9                else if (mortarType.equals("ringan")) factor = 0.020;
10                break;
11            case "pemasanganBlok":
12                if (mortarType.equals("standar")) factor = 0.018;
13                else if (mortarType.equals("kekuatanTinggi")) factor = 0.020;
14                else if (mortarType.equals("ringan")) factor = 0.016;
15                break;
16            case "pemasanganBatu":
17                if (mortarType.equals("standar")) factor = 0.028;
18                else if (mortarType.equals("kekuatanTinggi")) factor = 0.030;
19                else if (mortarType.equals("ringan")) factor = 0.026;
20                break;
21            case "pemasanganUbin":
22                if (mortarType.equals("standar")) factor = 0.008;
23                else if (mortarType.equals("kekuatanTinggi")) factor = 0.010;
24                else if (mortarType.equals("ringan")) factor = 0.007;
25                break;
26            case "pemasanganPlester":
27                if (mortarType.equals("standar")) factor = 0.016;
28                else if (mortarType.equals("kekuatanTinggi")) factor = 0.018;
29                else if (mortarType.equals("ringan")) factor = 0.014;
30                break;
31        }
32        
33        return area * factor;
34    }
35    
36    public static double calculateBags(double volume, String mortarType, String unit) {
37        double bagsPerVolume = 0.0;
38        
39        if (unit.equals("metrik")) {
40            if (mortarType.equals("standar")) bagsPerVolume = 40.0;
41            else if (mortarType.equals("kekuatanTinggi")) bagsPerVolume = 38.0;
42            else if (mortarType.equals("ringan")) bagsPerVolume = 45.0;
43        } else if (unit.equals("imperial")) {
44            if (mortarType.equals("standar")) bagsPerVolume = 1.13;
45            else if (mortarType.equals("kekuatanTinggi")) bagsPerVolume = 1.08;
46            else if (mortarType.equals("ringan")) bagsPerVolume = 1.27;
47        }
48        
49        return volume * bagsPerVolume;
50    }
51    
52    public static void main(String[] args) {
53        double area = 50.0; // m²
54        String constructionType = "pemasanganBata";
55        String mortarType = "standar";
56        String unit = "metrik";
57        
58        double volume = calculateMortarVolume(area, constructionType, mortarType);
59        double bags = calculateBags(volume, mortarType, unit);
60        
61        System.out.printf("Volume Mortar: %.2f m³%n", volume);
62        System.out.printf("Jumlah Kantong: %d%n", (int)Math.ceil(bags));
63    }
64}
65

Faktor yang Mempengaruhi Perhitungan Mortar Anda

Beberapa variabel mempengaruhi berapa banyak mortar yang Anda butuhkan untuk proyek konstruksi:

1. Ketebalan Sambungan

Ketebalan sambungan mortar secara signifikan mempengaruhi total jumlah yang dibutuhkan:

  • Sambungan bata standar (10mm) memerlukan sekitar 0.022 m³ mortar per m² area dinding
  • Sambungan tipis (5mm) mungkin hanya memerlukan 0.015 m³ per m²
  • Sambungan tebal (15mm) dapat memerlukan hingga 0.030 m³ per m²

2. Ketidakrataan Permukaan

Saat bekerja dengan bahan yang tidak rata seperti batu alam, tambahan mortar sering kali diperlukan untuk mengkompensasi permukaan yang tidak rata:

  • Permukaan halus dan seragam (seperti blok yang diproduksi): Gunakan faktor standar
  • Permukaan agak tidak rata: Tambahkan 10-15% ke jumlah yang dihitung
  • Permukaan sangat tidak rata (seperti batu lapangan): Tambahkan 20-25% ke jumlah yang dihitung

3. Faktor Pemborosan

Sangat bijaksana untuk memperhitungkan pemborosan yang tak terhindarkan selama proses pencampuran dan aplikasi:

  • Pekerjaan masonry profesional: Tambahkan 5-10% untuk pemborosan
  • Proyek DIY: Tambahkan 15-20% untuk pemborosan
  • Kondisi kerja yang sulit: Tambahkan 20-25% untuk pemborosan

4. Kondisi Cuaca

Cuaca ekstrem dapat mempengaruhi kerja mortar dan waktu pengeringan, yang berpotensi meningkatkan pemborosan:

  • Kondisi panas dan kering mempercepat pengeringan dan dapat meningkatkan pemborosan
  • Kondisi dingin memperlamb