Kalkulator STP: Selesaikan Persamaan Hukum Gas Ideal Secara Instan
Hitung tekanan, volume, suhu, atau mol menggunakan hukum gas ideal pada Suhu dan Tekanan Standar (STP). Sempurna untuk siswa kimia, pendidik, dan ilmuwan.
Kalkulator STP
Hitung tekanan, volume, suhu atau mol menggunakan Hukum Gas Ideal.
Suhu dan Tekanan Standar (STP) didefinisikan sebagai 0°C (273,15 K) dan 1 atm.
P = nRT/V
P = (1 × 0.08206 × 273.15) ÷ 22.4
Hasil
Tidak ada hasil
Tentang Hukum Gas Ideal
Hukum gas ideal adalah persamaan dasar dalam kimia dan fisika yang menggambarkan perilaku gas di bawah berbagai kondisi.
PV = nRT
- P adalah tekanan (dalam atmosfer, atm)
- V adalah volume (dalam liter, L)
- n adalah jumlah mol gas
- R adalah konstanta gas (0,08206 L·atm/(mol·K))
- T adalah suhu (dalam Kelvin, K)
Dokumentasi
Kalkulator STP: Kalkulator Hukum Gas Ideal Gratis untuk Hasil Instan
Selesaikan masalah hukum gas ideal secara instan dengan kalkulator STP gratis kami. Hitung tekanan, volume, suhu, atau mol menggunakan persamaan hukum gas dasar PV = nRT dengan presisi dan kemudahan.
Apa itu Kalkulator Hukum Gas Ideal?
Kalkulator hukum gas ideal adalah alat khusus yang melakukan perhitungan menggunakan persamaan gas dasar PV = nRT. Kalkulator STP kami membantu siswa, peneliti, dan profesional menyelesaikan masalah gas yang kompleks dengan menghitung variabel yang tidak diketahui ketika tiga variabel lainnya diberikan.
Temperatur dan Tekanan Standar (STP) mengacu pada kondisi referensi 0°C (273,15 K) dan 1 atmosfer (101,325 kPa). Kondisi standar ini memungkinkan perbandingan perilaku gas yang konsisten di seluruh eksperimen dan aplikasi.
Hukum gas ideal menggambarkan bagaimana gas berperilaku di bawah berbagai kondisi, menjadikan kalkulator kami penting untuk pekerjaan rumah kimia, pekerjaan laboratorium, dan aplikasi rekayasa.
Memahami Rumus Hukum Gas Ideal
Hukum gas ideal dinyatakan dengan persamaan:
Di mana:
- P adalah tekanan gas (biasanya diukur dalam atmosfer, atm)
- V adalah volume gas (biasanya diukur dalam liter, L)
- n adalah jumlah mol gas (mol)
- R adalah konstanta gas universal (0,08206 L·atm/(mol·K))
- T adalah suhu absolut gas (diukur dalam Kelvin, K)
Persamaan elegan ini menggabungkan beberapa hukum gas sebelumnya (hukum Boyle, hukum Charles, dan hukum Avogadro) menjadi satu hubungan komprehensif yang menggambarkan bagaimana gas berperilaku di bawah berbagai kondisi.
Mengatur Ulang Rumus
Hukum gas ideal dapat diatur ulang untuk menyelesaikan salah satu variabel:
-
Untuk menghitung tekanan (P):
-
Untuk menghitung volume (V):
-
Untuk menghitung jumlah mol (n):
-
Untuk menghitung suhu (T):
Pertimbangan Penting dan Kasus Tepi
Saat menggunakan hukum gas ideal, ingatlah poin-poin penting ini:
- Suhu harus dalam Kelvin: Selalu konversi Celsius ke Kelvin dengan menambahkan 273,15 (K = °C + 273,15)
- Nol absolut: Suhu tidak dapat di bawah nol absolut (-273,15°C atau 0 K)
- Nilai tidak nol: Tekanan, volume, dan mol harus semua bernilai positif dan tidak nol
- Asumsi perilaku ideal: Hukum gas ideal mengasumsikan perilaku ideal, yang paling akurat pada:
- Tekanan rendah (dekat tekanan atmosfer)
- Suhu tinggi (jauh di atas titik kondensasi gas)
- Gas dengan berat molekul rendah (seperti hidrogen dan helium)
Cara Menggunakan Kalkulator Hukum Gas Ideal Kami
Kalkulator STP kami menyederhanakan perhitungan hukum gas dengan antarmuka yang intuitif. Ikuti instruksi langkah demi langkah ini untuk menyelesaikan masalah hukum gas ideal:
Menghitung Tekanan
- Pilih "Tekanan" sebagai jenis perhitungan Anda
- Masukkan volume gas dalam liter (L)
- Masukkan jumlah mol gas
- Masukkan suhu dalam derajat Celsius (°C)
- Kalkulator akan menampilkan tekanan dalam atmosfer (atm)
Menghitung Volume
- Pilih "Volume" sebagai jenis perhitungan Anda
- Masukkan tekanan dalam atmosfer (atm)
- Masukkan jumlah mol gas
- Masukkan suhu dalam derajat Celsius (°C)
- Kalkulator akan menampilkan volume dalam liter (L)
Menghitung Suhu
- Pilih "Suhu" sebagai jenis perhitungan Anda
- Masukkan tekanan dalam atmosfer (atm)
- Masukkan volume gas dalam liter (L)
- Masukkan jumlah mol gas
- Kalkulator akan menampilkan suhu dalam derajat Celsius (°C)
Menghitung Mol
- Pilih "Mol" sebagai jenis perhitungan Anda
- Masukkan tekanan dalam atmosfer (atm)
- Masukkan volume gas dalam liter (L)
- Masukkan suhu dalam derajat Celsius (°C)
- Kalkulator akan menampilkan jumlah mol
Contoh Perhitungan
Mari kita lakukan contoh perhitungan untuk menemukan tekanan gas pada STP:
- Jumlah mol (n): 1 mol
- Volume (V): 22,4 L
- Suhu (T): 0°C (273,15 K)
- Konstanta gas (R): 0,08206 L·atm/(mol·K)
Menggunakan rumus untuk tekanan:
Ini mengonfirmasi bahwa 1 mol gas ideal menempati 22,4 liter pada STP (0°C dan 1 atm).
Aplikasi Dunia Nyata dari Perhitungan Hukum Gas Ideal
Hukum gas ideal memiliki aplikasi praktis yang luas di berbagai disiplin ilmu sains dan rekayasa. Kalkulator STP kami mendukung berbagai kasus penggunaan ini:
Aplikasi Kimia
- Stoikiometri Gas: Menentukan jumlah gas yang dihasilkan atau dikonsumsi dalam reaksi kimia
- Perhitungan Hasil Reaksi: Menghitung hasil teoritis produk gas
- Penentuan Densitas Gas: Menemukan densitas gas di bawah berbagai kondisi
- Penentuan Berat Molekul: Menggunakan densitas gas untuk menentukan berat molekul senyawa yang tidak diketahui
Aplikasi Fisika
- Ilmu Atmosfer: Memodelkan perubahan tekanan atmosfer dengan ketinggian
- Termodinamika: Menganalisis transfer panas dalam sistem gas
- Teori Kinetik: Memahami gerakan molekul dan distribusi energi dalam gas
- Studi Difusi Gas: Mengkaji bagaimana gas bercampur dan menyebar
Aplikasi Rekayasa
- Sistem HVAC: Merancang sistem pemanas, ventilasi, dan pendingin udara
- Sistem Pneumatik: Menghitung kebutuhan tekanan untuk alat dan mesin pneumatik
- Pengolahan Gas Alam: Mengoptimalkan penyimpanan dan transportasi gas
- Rekayasa Aeronautika: Menganalisis efek tekanan udara pada ketinggian yang berbeda
Aplikasi Medis
- Terapi Pernafasan: Menghitung campuran gas untuk perawatan medis
- Anestesiologi: Menentukan konsentrasi gas yang tepat untuk anestesi
- Pengobatan Hiperbarik: Merencanakan perawatan di ruang oksigen bertekanan
- Pengujian Fungsi Paru: Menganalisis kapasitas dan fungsi paru-paru
Hukum Gas Alternatif dan Kapan Menggunakannya
Meskipun hukum gas ideal sangat aplikatif, ada situasi di mana hukum gas alternatif memberikan hasil yang lebih akurat:
Persamaan Van der Waals
Di mana:
- a memperhitungkan atraksi antar molekul
- b memperhitungkan volume yang ditempati oleh molekul gas
Kapan digunakan: Untuk gas nyata pada tekanan tinggi atau suhu rendah di mana interaksi molekuler menjadi signifikan.
Persamaan Redlich-Kwong
Kapan digunakan: Untuk prediksi perilaku gas non-ideal yang lebih akurat, terutama pada tekanan tinggi.
Persamaan Virial
Kapan digunakan: Ketika Anda memerlukan model fleksibel yang dapat diperluas untuk memperhitungkan perilaku yang semakin non-ideal.
Hukum Gas yang Lebih Sederhana
Untuk kondisi tertentu, Anda mungkin menggunakan hubungan yang lebih sederhana ini:
- Hukum Boyle: (suhu dan jumlah konstan)
- Hukum Charles: (tekanan dan jumlah konstan)
- Hukum Avogadro: (tekanan dan suhu konstan)
- Hukum Gay-Lussac: (volume dan jumlah konstan)
Sejarah Hukum Gas Ideal dan STP
Hukum gas ideal merupakan puncak dari berabad-abad penyelidikan ilmiah tentang perilaku gas. Perkembangannya melacak perjalanan menarik melalui sejarah kimia dan fisika:
Hukum Gas Awal
- 1662: Robert Boyle menemukan hubungan terbalik antara tekanan gas dan volume (Hukum Boyle)
- 1787: Jacques Charles mengamati hubungan langsung antara volume gas dan suhu (Hukum Charles)
- 1802: Joseph Louis Gay-Lussac merumuskan hubungan antara tekanan dan suhu (Hukum Gay-Lussac)
- 1811: Amedeo Avogadro mengusulkan bahwa volume gas yang sama mengandung jumlah molekul yang sama (Hukum Avogadro)
Formulasi Hukum Gas Ideal
- 1834: Émile Clapeyron menggabungkan hukum Boyle, Charles, dan Avogadro menjadi satu persamaan (PV = nRT)
- 1873: Johannes Diderik van der Waals memodifikasi persamaan gas ideal untuk memperhitungkan ukuran dan interaksi molekul
- 1876: Ludwig Boltzmann memberikan justifikasi teoretis untuk hukum gas ideal melalui mekanika statistik
Evolusi Standar STP
- 1892: Definisi formal pertama dari STP diusulkan sebagai 0°C dan 1 atm
- 1982: IUPAC mengubah tekanan standar menjadi 1 bar (0,986923 atm)
- 1999: NIST mendefinisikan STP sebagai tepat 20°C dan 1 atm
- Saat ini: Beberapa standar ada, dengan yang paling umum adalah:
- IUPAC: 0°C (273,15 K) dan 1 bar (100 kPa)
- NIST: 20°C (293,15 K) dan 1 atm (101,325 kPa)
Perkembangan sejarah ini menunjukkan bagaimana pemahaman kita tentang perilaku gas telah berkembang melalui pengamatan, eksperimen, dan pengembangan teoretis yang cermat.
Contoh Kode untuk Perhitungan Hukum Gas Ideal
Berikut adalah contoh dalam berbagai bahasa pemrograman yang menunjukkan cara mengimplementasikan perhitungan hukum gas ideal:
1' Fungsi Excel untuk menghitung tekanan menggunakan hukum gas ideal
2Function CalculatePressure(moles As Double, volume As Double, temperature As Double) As Double
3 Dim R As Double
4 Dim tempKelvin As Double
5
6 ' Konstanta gas dalam L·atm/(mol·K)
7 R = 0.08206
8
9 ' Konversi Celsius ke Kelvin
10 tempKelvin = temperature + 273.15
11
12 ' Hitung tekanan
13 CalculatePressure = (moles * R * tempKelvin) / volume
14End Function
15
16' Contoh penggunaan:
17' =CalculatePressure(1, 22.4, 0)
18
1def ideal_gas_law(pressure=None, volume=None, moles=None, temperature_celsius=None):
2 """
3 Hitung parameter yang hilang dalam persamaan hukum gas ideal: PV = nRT
4
5 Parameter:
6 pressure (float): Tekanan dalam atmosfer (atm)
7 volume (float): Volume dalam liter (L)
8 moles (float): Jumlah mol (mol)
9 temperature_celsius (float): Suhu dalam Celsius
10
11 Mengembalikan:
12 float: Parameter yang dihitung
13 """
14 # Konstanta gas dalam L·atm/(mol·K)
15 R = 0.08206
16
17 # Konversi Celsius ke Kelvin
18 temperature_kelvin = temperature_celsius + 273.15
19
20 # Tentukan parameter mana yang akan dihitung
21 if pressure is None:
22 return (moles * R * temperature_kelvin) / volume
23 elif volume is None:
24 return (moles * R * temperature_kelvin) / pressure
25 elif moles is None:
26 return (pressure * volume) / (R * temperature_kelvin)
27 elif temperature_celsius is None:
28 return ((pressure * volume) / (moles * R)) - 273.15
29 else:
30 return "Semua parameter telah diberikan. Tidak ada yang perlu dihitung."
31
32# Contoh: Hitung tekanan pada STP
33pressure = ideal_gas_law(volume=22.4, moles=1, temperature_celsius=0)
34print(f"Tekanan: {pressure:.4f} atm")
35
1/**
2 * Kalkulator Hukum Gas Ideal
3 * @param {Object} params - Parameter untuk perhitungan
4 * @param {number} [params.pressure] - Tekanan dalam atmosfer (atm)
5 * @param {number} [params.volume] - Volume dalam liter (L)
6 * @param {number} [params.moles] - Jumlah mol (mol)
7 * @param {number} [params.temperature] - Suhu dalam Celsius
8 * @returns {number} Parameter yang dihitung
9 */
10function idealGasLaw({ pressure, volume, moles, temperature }) {
11 // Konstanta gas dalam L·atm/(mol·K)
12 const R = 0.08206;
13
14 // Konversi Celsius ke Kelvin
15 const tempKelvin = temperature + 273.15;
16
17 // Tentukan parameter mana yang akan dihitung
18 if (pressure === undefined) {
19 return (moles * R * tempKelvin) / volume;
20 } else if (volume === undefined) {
21 return (moles * R * tempKelvin) / pressure;
22 } else if (moles === undefined) {
23 return (pressure * volume) / (R * tempKelvin);
24 } else if (temperature === undefined) {
25 return ((pressure * volume) / (moles * R)) - 273.15;
26 } else {
27 throw new Error("Semua parameter telah diberikan. Tidak ada yang perlu dihitung.");
28 }
29}
30
31// Contoh: Hitung volume pada STP
32const volume = idealGasLaw({ pressure: 1, moles: 1, temperature: 0 });
33console.log(`Volume: ${volume.toFixed(4)} L`);
34
1public class IdealGasLawCalculator {
2 // Konstanta gas dalam L·atm/(mol·K)
3 private static final double R = 0.08206;
4
5 /**
6 * Hitung tekanan menggunakan hukum gas ideal
7 * @param moles Jumlah mol (mol)
8 * @param volume Volume dalam liter (L)
9 * @param temperatureCelsius Suhu dalam Celsius
10 * @return Tekanan dalam atmosfer (atm)
11 */
12 public static double calculatePressure(double moles, double volume, double temperatureCelsius) {
13 double temperatureKelvin = temperatureCelsius + 273.15;
14 return (moles * R * temperatureKelvin) / volume;
15 }
16
17 /**
18 * Hitung volume menggunakan hukum gas ideal
19 * @param moles Jumlah mol (mol)
20 * @param pressure Tekanan dalam atmosfer (atm)
21 * @param temperatureCelsius Suhu dalam Celsius
22 * @return Volume dalam liter (L)
23 */
24 public static double calculateVolume(double moles, double pressure, double temperatureCelsius) {
25 double temperatureKelvin = temperatureCelsius + 273.15;
26 return (moles * R * temperatureKelvin) / pressure;
27 }
28
29 /**
30 * Hitung mol menggunakan hukum gas ideal
31 * @param pressure Tekanan dalam atmosfer (atm)
32 * @param volume Volume dalam liter (L)
33 * @param temperatureCelsius Suhu dalam Celsius
34 * @return Jumlah mol (mol)
35 */
36 public static double calculateMoles(double pressure, double volume, double temperatureCelsius) {
37 double temperatureKelvin = temperatureCelsius + 273.15;
38 return (pressure * volume) / (R * temperatureKelvin);
39 }
40
41 /**
42 * Hitung suhu menggunakan hukum gas ideal
43 * @param pressure Tekanan dalam atmosfer (atm)
44 * @param volume Volume dalam liter (L)
45 * @param moles Jumlah mol (mol)
46 * @return Suhu dalam Celsius
47 */
48 public static double calculateTemperature(double pressure, double volume, double moles) {
49 double temperatureKelvin = (pressure * volume) / (moles * R);
50 return temperatureKelvin - 273.15;
51 }
52
53 public static void main(String[] args) {
54 // Contoh: Hitung tekanan pada STP
55 double pressure = calculatePressure(1, 22.4, 0);
56 System.out.printf("Tekanan: %.4f atm%n", pressure);
57 }
58}
59
#include <iostream> #include <iomanip> class IdealGasLaw { private: // Konstanta gas dalam L·atm/(mol·K)
Alat Terkait
Temukan lebih banyak alat yang mungkin berguna untuk alur kerja Anda