šŸ› ļø

Whiz Tools

Build • Create • Innovate

Kalkulator T-Test: Uji Statistik untuk Analisis Data

Lakukan semua jenis t-test: t-test satu sampel, t-test dua sampel, dan t-test berpasangan. Kalkulator ini memungkinkan Anda untuk melakukan pengujian hipotesis statistik untuk rata-rata, membantu dalam analisis data dan interpretasi hasil.

Kalkulator T-Test

sampleDataDescription
šŸ“š

Dokumentasi

Kalkulator T-Test

Pendahuluan

T-test adalah alat statistik dasar yang digunakan untuk menentukan apakah ada perbedaan signifikan antara rata-rata kelompok. Ini banyak diterapkan di berbagai bidang seperti psikologi, kedokteran, dan bisnis untuk pengujian hipotesis. Kalkulator ini memungkinkan Anda untuk melakukan semua jenis t-test:

  • T-Test Satu Sampel: Menguji apakah rata-rata dari satu kelompok berbeda dari nilai yang diketahui.
  • T-Test Dua Sampel (Sampel Independen): Membandingkan rata-rata dari dua kelompok independen.
  • T-Test Berpasangan: Membandingkan rata-rata dari kelompok yang sama pada waktu yang berbeda (misalnya, sebelum dan sesudah perawatan).

Jenis T-Test

Data Sampel Rata-Rata Populasi T-Test Satu Sampel Sampel 1 Sampel 2 Perbedaan Rata-Rata T-Test Dua Sampel Sebelum Sesudah Perbedaan T-Test Berpasangan

Cara Menggunakan Kalkulator Ini

  1. Pilih Jenis T-Test:

    • T-Test Satu Sampel
    • T-Test Dua Sampel
    • T-Test Berpasangan
  2. Masukkan Input yang Diperlukan:

    • Untuk T-Test Satu Sampel:

      • Rata-Rata Sampel (xˉ\bar{x})
      • Deviasi Standar Sampel (ss)
      • Ukuran Sampel (nn)
      • Rata-Rata Populasi (μ0\mu_0)
    • Untuk T-Test Dua Sampel:

      • Rata-Rata Sampel 1 (xˉ1\bar{x}_1)
      • Deviasi Standar Sampel 1 (s1s_1)
      • Ukuran Sampel 1 (n1n_1)
      • Rata-Rata Sampel 2 (xˉ2\bar{x}_2)
      • Deviasi Standar Sampel 2 (s2s_2)
      • Ukuran Sampel 2 (n2n_2)
      • Asumsi Varians: Pilih apakah varians dianggap sama atau tidak.
    • Untuk T-Test Berpasangan:

      • Data Perbedaan: Masukkan perbedaan berpasangan.
      • Atau, masukkan Rata-Rata Perbedaan (dˉ\bar{d}), Deviasi Standar Perbedaan (sds_d), dan Ukuran Sampel (nn).
  3. Tetapkan Tingkat Signifikansi (α\alpha):

    • Pilihan umum adalah 0.05 untuk tingkat kepercayaan 95% atau 0.01 untuk tingkat kepercayaan 99%.
  4. Pilih Arah Uji:

    • Uji Dua Arah: Menguji adanya perbedaan.
    • Uji Satu Arah: Menguji perbedaan arah (spesifik jika menguji lebih besar atau lebih kecil).
  5. Klik Tombol "Hitung":

    • Kalkulator akan menampilkan:

      • T-Statistik
      • Derajat Kebebasan
      • P-Value
      • Kesimpulan: Apakah menolak atau gagal menolak hipotesis nol.

Asumsi

Sebelum menggunakan t-test, pastikan bahwa asumsi berikut terpenuhi:

  • Normalitas: Data harus terdistribusi normal secara mendekati.
  • Independensi: Observasi harus independen satu sama lain.
    • Untuk T-Test Dua Sampel, kedua kelompok harus independen.
    • Untuk T-Test Berpasangan, perbedaan harus independen.
  • Kesetaraan Varians:
    • Untuk T-Test Dua Sampel dengan Varians Sama, varians dari dua populasi harus sama (homoskedastisitas).
    • Jika asumsi ini tidak terpenuhi, gunakan T-Test Welch (varians tidak sama).

Rumus

T-Test Satu Sampel

Statistik t dihitung sebagai:

t=xĖ‰āˆ’Ī¼0snt = \frac{\bar{x} - \mu_0}{\frac{s}{\sqrt{n}}}
  • xˉ\bar{x}: Rata-rata sampel
  • μ0\mu_0: Rata-rata populasi di bawah hipotesis nol
  • ss: Deviasi standar sampel
  • nn: Ukuran sampel

T-Test Dua Sampel (Sampel Independen)

Varians Sama Diasumsikan
t=xˉ1āˆ’xˉ2sp1n1+1n2t = \frac{\bar{x}_1 - \bar{x}_2}{s_p \sqrt{\frac{1}{n_1} + \frac{1}{n_2}}}

Deviasi standar terpusat (sps_p):

sp=(n1āˆ’1)s12+(n2āˆ’1)s22n1+n2āˆ’2s_p = \sqrt{\frac{(n_1 - 1)s_1^2 + (n_2 - 1)s_2^2}{n_1 + n_2 - 2}}
Varians Tidak Sama (T-Test Welch)
t=xˉ1āˆ’xˉ2s12n1+s22n2t = \frac{\bar{x}_1 - \bar{x}_2}{\sqrt{\frac{s_1^2}{n_1} + \frac{s_2^2}{n_2}}}

T-Test Berpasangan

t=dˉsdnt = \frac{\bar{d}}{\frac{s_d}{\sqrt{n}}}
  • dˉ\bar{d}: Rata-rata perbedaan
  • sds_d: Deviasi standar perbedaan
  • nn: Jumlah pasangan

Derajat Kebebasan

T-Test Satu Sampel dan T-Test Berpasangan:
df=nāˆ’1df = n - 1
T-Test Dua Sampel dengan Varians Sama:
df=n1+n2āˆ’2df = n_1 + n_2 - 2
T-Test Welch:
df=(s12n1+s22n2)2(s12n1)2n1āˆ’1+(s22n2)2n2āˆ’1df = \frac{\left( \frac{s_1^2}{n_1} + \frac{s_2^2}{n_2} \right)^2}{\frac{\left( \frac{s_1^2}{n_1} \right)^2}{n_1 -1} + \frac{\left( \frac{s_2^2}{n_2} \right)^2}{n_2 -1}}

Perhitungan

Kalkulator melakukan langkah-langkah berikut:

  1. Hitung T-Statistik menggunakan rumus yang sesuai berdasarkan tes yang dipilih.
  2. Tentukan Derajat Kebebasan (df).
  3. Hitung P-Value yang sesuai dengan statistik t dan df:
    • Menggunakan distribusi t untuk menemukan probabilitas.
  4. Bandingkan P-Value dengan Tingkat Signifikansi (α\alpha):
    • Jika p≤αp \leq \alpha, tolak hipotesis nol.
    • Jika p>αp > \alpha, gagal menolak hipotesis nol.
  5. Interpretasikan Hasil:
    • Berikan kesimpulan dalam konteks tes.

Kasus Penggunaan

T-Test Satu Sampel

  • Menguji Efektivitas Obat Baru:
    • Menentukan apakah rata-rata waktu pemulihan dengan obat baru berbeda dari rata-rata waktu pemulihan yang diketahui.
  • Kontrol Kualitas:
    • Memeriksa apakah rata-rata panjang bagian yang diproduksi menyimpang dari standar yang ditentukan.

T-Test Dua Sampel

  • Uji A/B dalam Pemasaran:
    • Membandingkan tingkat konversi antara dua desain halaman web yang berbeda.
  • Penelitian Pendidikan:
    • Menilai apakah ada perbedaan dalam skor ujian antara dua metode pengajaran.

T-Test Berpasangan

  • Studi Sebelum dan Sesudah:
    • Mengevaluasi penurunan berat badan sebelum dan sesudah program diet.
  • Subjek yang Dipasangkan:
    • Membandingkan pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian obat kepada subjek yang sama.

Alternatif

Meskipun t-test sangat kuat, mereka memiliki asumsi yang mungkin tidak selalu terpenuhi. Alternatif termasuk:

  • Uji Mann-Whitney U:
    • Alternatif non-parametrik untuk t-test dua sampel ketika data tidak mengikuti distribusi normal.
  • Uji Wilcoxon Signed-Rank:
    • Ekivalen non-parametrik untuk t-test berpasangan.
  • ANOVA (Analisis Varians):
    • Digunakan saat membandingkan rata-rata di lebih dari dua kelompok.

Sejarah

T-test dikembangkan oleh William Sealy Gosset pada tahun 1908, yang menerbitkan di bawah nama samaran "Student" saat bekerja di Guinness Brewery di Dublin. Tes ini dirancang untuk memantau kualitas stout dengan menentukan apakah batch sampel konsisten dengan standar pabrik. Karena perjanjian kerahasiaan, Gosset menggunakan nama samaran "Student," yang mengarah pada istilah "t-test Student."

Seiring waktu, t-test telah menjadi dasar dalam analisis statistik, banyak diajarkan dan diterapkan di berbagai disiplin ilmu ilmiah. Ini membuka jalan bagi pengembangan metode statistik yang lebih kompleks dan merupakan dasar dalam bidang statistik inferensial.

Contoh

Berikut adalah contoh kode untuk melakukan T-Test Satu Sampel dalam berbagai bahasa pemrograman:

Excel

1' T-Test Satu Sampel di Excel VBA
2Sub OneSampleTTest()
3    Dim sampleData As Range
4    Set sampleData = Range("A1:A9") ' Ganti dengan rentang data Anda
5    Dim hypothesizedMean As Double
6    hypothesizedMean = 50 ' Ganti dengan rata-rata yang diasumsikan
7
8    Dim sampleMean As Double
9    Dim sampleStdDev As Double
10    Dim sampleSize As Integer
11    Dim tStat As Double
12
13    sampleMean = Application.WorksheetFunction.Average(sampleData)
14    sampleStdDev = Application.WorksheetFunction.StDev_S(sampleData)
15    sampleSize = sampleData.Count
16
17    tStat = (sampleMean - hypothesizedMean) / (sampleStdDev / Sqr(sampleSize))
18
19    MsgBox "T-Statistik: " & Format(tStat, "0.00")
20End Sub
21

R

1## T-Test Satu Sampel di R
2sample_data <- c(51, 49, 52, 48, 50, 47, 53, 49, 51)
3t_test_result <- t.test(sample_data, mu = 50)
4print(t_test_result)
5

Python

1import numpy as np
2from scipy import stats
3
4## T-Test Satu Sampel di Python
5sample_data = [51, 49, 52, 48, 50, 47, 53, 49, 51]
6t_statistic, p_value = stats.ttest_1samp(sample_data, 50)
7print(f"T-Statistik: {t_statistic:.2f}, P-Value: {p_value:.4f}")
8

JavaScript

1// T-Test Satu Sampel di JavaScript
2function oneSampleTTest(sample, mu0) {
3  const n = sample.length;
4  const mean = sample.reduce((a, b) => a + b) / n;
5  const sd = Math.sqrt(sample.map(x => (x - mean) ** 2).reduce((a, b) => a + b) / (n - 1));
6  const t = (mean - mu0) / (sd / Math.sqrt(n));
7  return t;
8}
9
10// Contoh penggunaan:
11const sampleData = [51, 49, 52, 48, 50, 47, 53, 49, 51];
12const tStatistic = oneSampleTTest(sampleData, 50);
13console.log(`T-Statistik: ${tStatistic.toFixed(2)}`);
14

MATLAB

1% T-Test Satu Sampel di MATLAB
2sampleData = [51, 49, 52, 48, 50, 47, 53, 49, 51];
3[h, p, ci, stats] = ttest(sampleData, 50);
4disp(['T-Statistik: ', num2str(stats.tstat)]);
5disp(['P-Value: ', num2str(p)]);
6

Java

1import org.apache.commons.math3.stat.inference.TTest;
2
3public class OneSampleTTest {
4    public static void main(String[] args) {
5        double[] sampleData = {51, 49, 52, 48, 50, 47, 53, 49, 51};
6        TTest tTest = new TTest();
7        double mu = 50;
8        double tStatistic = tTest.t(mu, sampleData);
9        double pValue = tTest.tTest(mu, sampleData);
10        System.out.printf("T-Statistik: %.2f%n", tStatistic);
11        System.out.printf("P-Value: %.4f%n", pValue);
12    }
13}
14

C#

1using System;
2using MathNet.Numerics.Statistics;
3
4class OneSampleTTest
5{
6    static void Main()
7    {
8        double[] sampleData = {51, 49, 52, 48, 50, 47, 53, 49, 51};
9        double mu0 = 50;
10        int n = sampleData.Length;
11        double mean = Statistics.Mean(sampleData);
12        double stdDev = Statistics.StandardDeviation(sampleData);
13        double tStatistic = (mean - mu0) / (stdDev / Math.Sqrt(n));
14        Console.WriteLine($"T-Statistik: {tStatistic:F2}");
15    }
16}
17

Go

1package main
2
3import (
4    "fmt"
5    "math"
6)
7
8func oneSampleTTest(sample []float64, mu0 float64) float64 {
9    n := float64(len(sample))
10    var sum, mean, sd float64
11
12    for _, v := range sample {
13        sum += v
14    }
15    mean = sum / n
16
17    for _, v := range sample {
18        sd += math.Pow(v - mean, 2)
19    }
20    sd = math.Sqrt(sd / (n - 1))
21
22    t := (mean - mu0) / (sd / math.Sqrt(n))
23    return t
24}
25
26func main() {
27    sampleData := []float64{51, 49, 52, 48, 50, 47, 53, 49, 51}
28    tStatistic := oneSampleTTest(sampleData, 50)
29    fmt.Printf("T-Statistik: %.2f\n", tStatistic)
30}
31

Swift

1import Foundation
2
3func oneSampleTTest(sample: [Double], mu0: Double) -> Double {
4    let n = Double(sample.count)
5    let mean = sample.reduce(0, +) / n
6    let sd = sqrt(sample.map { pow($0 - mean, 2) }.reduce(0, +) / (n - 1))
7    let t = (mean - mu0) / (sd / sqrt(n))
8    return t
9}
10
11let sampleData = [51, 49, 52, 48, 50, 47, 53, 49, 51]
12let tStatistic = oneSampleTTest(sample: sampleData, mu0: 50)
13print(String(format: "T-Statistik: %.2f", tStatistic))
14

PHP

1<?php
2function oneSampleTTest($sample, $mu0) {
3    $n = count($sample);
4    $mean = array_sum($sample) / $n;
5    $sd = sqrt(array_sum(array_map(function($x) use ($mean) {
6        return pow($x - $mean, 2);
7    }, $sample)) / ($n - 1));
8    $t = ($mean - $mu0) / ($sd / sqrt($n));
9    return $t;
10}
11
12$sampleData = [51, 49, 52, 48, 50, 47, 53, 49, 51];
13$tStatistic = oneSampleTTest($sampleData, 50);
14echo "T-Statistik: " . number_format($tStatistic, 2);
15?>
16

Ruby

1## T-Test Satu Sampel di Ruby
2def one_sample_t_test(sample, mu0)
3  n = sample.size
4  mean = sample.sum(0.0) / n
5  sd = Math.sqrt(sample.map { |x| (x - mean)**2 }.sum / (n - 1))
6  t = (mean - mu0) / (sd / Math.sqrt(n))
7  t
8end
9
10sample_data = [51, 49, 52, 48, 50, 47, 53, 49, 51]
11t_statistic = one_sample_t_test(sample_data, 50)
12puts format("T-Statistik: %.2f", t_statistic)
13

Rust

1// T-Test Satu Sampel di Rust
2fn one_sample_t_test(sample: &Vec<f64>, mu0: f64) -> f64 {
3    let n = sample.len() as f64;
4    let mean: f64 = sample.iter().sum::<f64>() / n;
5    let sd = (sample.iter().map(|x| (x - mean).powi(2)).sum::<f64>() / (n - 1.0)).sqrt();
6    let t = (mean - mu0) / (sd / n.sqrt());
7    t
8}
9
10fn main() {
11    let sample_data = vec![51.0, 49.0, 52.0, 48.0, 50.0, 47.0, 53.0, 49.0, 51.0];
12    let t_statistic = one_sample_t_test(&sample_data, 50.0);
13    println!("T-Statistik: {:.2}", t_statistic);
14}
15

Contoh Numerik

Masalah: Seorang produsen mengklaim bahwa rata-rata umur baterai adalah 50 jam. Sebuah kelompok konsumen menguji 9 baterai dan mencatat umur berikut (dalam jam):

51,Ā 49,Ā 52,Ā 48,Ā 50,Ā 47,Ā 53,Ā 49,Ā 5151,\ 49,\ 52,\ 48,\ 50,\ 47,\ 53,\ 49,\ 51

Apakah ada bukti pada tingkat signifikansi 0.05 untuk menunjukkan bahwa rata-rata umur baterai berbeda dari 50 jam?

Solusi:

  1. Nyatakan Hipotesis:

    • Hipotesis Nol (H0H_0): μ=50\mu = 50
    • Hipotesis Alternatif (HaH_a): μ≠50\mu \neq 50
  2. Hitung Rata-Rata Sampel (xˉ\bar{x}):

    xˉ=51+49+52+48+50+47+53+49+519=50.00\bar{x} = \frac{51 + 49 + 52 + 48 + 50 + 47 + 53 + 49 + 51}{9} = 50.00
  3. Hitung Deviasi Standar Sampel (ss):

    s=āˆ‘(xiāˆ’xˉ)2nāˆ’1=2.0s = \sqrt{\frac{\sum (x_i - \bar{x})^2}{n - 1}} = 2.0
  4. Hitung T-Statistik:

    t=xĖ‰āˆ’Ī¼0sn=50.00āˆ’502.09=0.00t = \frac{\bar{x} - \mu_0}{\frac{s}{\sqrt{n}}} = \frac{50.00 - 50}{\frac{2.0}{\sqrt{9}}} = 0.00
  5. Derajat Kebebasan:

    df=nāˆ’1=8df = n - 1 = 8
  6. Tentukan P-Value:

    • Untuk t=0.00t = 0.00 dan df=8df = 8, p-value adalah 1.00.
  7. Kesimpulan:

    • Karena p-value (1.00) > α\alpha (0.05), kita gagal menolak hipotesis nol.
    • Interpretasi: Tidak ada cukup bukti untuk menunjukkan bahwa rata-rata umur baterai berbeda dari 50 jam.

Referensi

  1. Gosset, W. S. (1908). "The Probable Error of a Mean". Biometrika, 6(1), 1–25. JSTOR.
  2. Uji t Student. Wikipedia. https://en.wikipedia.org/wiki/Student%27s_t-test
  3. Panduan Statistik GraphPad: Memahami uji t. Link
  4. Statistik Laerd: Uji t independen. Link

Sumber Daya Tambahan

  • Pemeriksaan Asumsi:
    • Gunakan Uji Shapiro-Wilk untuk normalitas.
    • Gunakan Uji Levene untuk kesetaraan varians.
  • Alat Perangkat Lunak:
    • SPSS, SAS, Stata, dan R untuk analisis statistik lanjutan.
  • Bacaan Lebih Lanjut:
    • "Introduction to Statistical Learning" oleh Gareth James, Daniela Witten, Trevor Hastie, dan Robert Tibshirani.
    • "Statistical Methods" oleh George W. Snedecor dan William G. Cochran.