Hitung Mixed Liquor Volatile Suspended Solids (MLVSS) untuk instalasi pengolahan air limbah menggunakan persentase TSS dan VSS atau metode FSS. Penting untuk pemantauan dan pengendalian proses lumpur aktif.
Menghitung Mixed Liquor Volatile Suspended Solids (MLVSS) untuk proses pengolahan limbah
Menggunakan Metode Persentase VSS
Mixed Liquor Volatile Suspended Solids (MLVSS) adalah parameter kunci dalam pengolahan limbah yang mewakili fraksi organik dari padatan tersuspensi di tangki aerasi.
MLVSS digunakan untuk menentukan jumlah biomassa aktif dalam sistem, yang penting untuk memantau dan mengendalikan proses pengolahan biologis.
MLVSS dapat dihitung baik dengan menggunakan persentase VSS dari TSS atau dengan mengurangkan Fixed Suspended Solids (FSS) dari Total Suspended Solids (TSS).
Kalkulator Mixed Liquor Volatile Suspended Solids (MLVSS) adalah alat penting bagi operator instalasi pengolahan air limbah, insinyur lingkungan, dan peneliti yang bekerja dengan proses lumpur aktif. MLVSS mewakili fraksi organik dari padatan tersuspensi di tangki aerasi dan berfungsi sebagai parameter kritis untuk memantau efisiensi perlakuan biologis. Kalkulator ini menyediakan metode yang sederhana dan akurat untuk menentukan nilai MLVSS berdasarkan konsentrasi Total Suspended Solids (TSS) dan persentase Volatile Suspended Solids (VSS%), atau pengukuran TSS dan Fixed Suspended Solids (FSS).
Pemantauan MLVSS yang tepat membantu mengoptimalkan proses perlakuan, mengurangi biaya operasional, dan memastikan kepatuhan terhadap standar kualitas efluen. Dengan mempertahankan tingkat MLVSS yang sesuai, fasilitas pengolahan air limbah dapat mencapai penghilangan nutrisi biologis yang optimal, meminimalkan produksi lumpur, dan meningkatkan kinerja perlakuan secara keseluruhan.
MLVSS dapat dihitung menggunakan dua metode utama, keduanya didukung oleh kalkulator ini:
Metode pertama menghitung MLVSS menggunakan konsentrasi Total Suspended Solids (TSS) dan persentase Volatile Suspended Solids (VSS%):
Dimana:
Metode kedua menghitung MLVSS dengan mengurangkan Fixed Suspended Solids (FSS) dari Total Suspended Solids (TSS):
Dimana:
Kedua metode menghasilkan hasil yang sama ketika pengukuran akurat, karena VSS dan FSS adalah komponen pelengkap dari TSS:
Masukkan Total Suspended Solids (TSS): Input nilai TSS yang diukur dalam mg/L.
Pilih Metode Perhitungan:
Masukkan Parameter Tambahan:
Lihat Hasil: Kalkulator akan secara otomatis menampilkan nilai MLVSS yang dihitung dalam mg/L.
Visualisasi Rumus: Di bawah hasil, Anda akan melihat rumus yang digunakan dan langkah-langkah perhitungannya.
Kalkulator melakukan validasi berikut pada input pengguna:
Jika ada validasi yang gagal, pesan kesalahan akan membimbing Anda untuk memperbaiki input.
MLVSS mewakili fraksi organik dari padatan tersuspensi di tangki aerasi dari proses lumpur aktif. Ini berfungsi sebagai pengukuran proxy untuk biomassa aktif (mikroorganisme) yang bertanggung jawab untuk biodegradasi bahan organik dan nutrisi dalam air limbah.
Rasio MLVSS terhadap MLSS (Mixed Liquor Suspended Solids) biasanya berkisar antara 0,65 hingga 0,85 (65-85%) dalam sistem lumpur aktif konvensional, dengan variasi tergantung pada karakteristik influen, proses perlakuan, dan kondisi operasional.
Konsentrasi MLVSS adalah parameter kunci yang digunakan untuk menghitung:
Pemantauan MLVSS sangat penting untuk mempertahankan kondisi perlakuan biologis yang optimal. Operator pabrik menggunakan data MLVSS untuk:
Menyesuaikan Rasio F/M: Dengan mengontrol konsentrasi MLVSS relatif terhadap beban organik yang masuk (BOD atau COD), operator dapat mempertahankan rasio F/M yang diinginkan untuk efisiensi perlakuan yang optimal.
Mengelola Usia Lumpur: Pengukuran MLVSS membantu menentukan laju pembuangan yang tepat untuk mempertahankan waktu retensi padatan (SRT) yang ditargetkan.
Mengoptimalkan Aerasi: Tingkat MLVSS memberi informasi untuk perhitungan permintaan oksigen, memungkinkan kontrol aerasi yang efisien secara energi.
Memantau Kesehatan Biomassa: Perubahan mendadak dalam MLVSS atau rasio MLVSS/MLSS dapat menunjukkan masalah dengan kelayakan biomassa atau penghambatan proses.
Rasio Makanan terhadap Mikroorganisme (F/M) dihitung sebagai:
Untuk pabrik perlakuan dengan:
Rasio F/M akan menjadi:
Insinyur lingkungan dan peneliti menggunakan data MLVSS untuk:
Desain Proses: Menentukan ukuran tangki aerasi dan clarifier sekunder berdasarkan konsentrasi MLVSS yang ditargetkan.
Studi Kinetika: Menentukan laju biodegradasi dan parameter pertumbuhan mikroba.
Pemodelan Proses: Mengkalibrasi model lumpur aktif untuk simulasi dan optimasi proses.
Evaluasi Teknologi: Membandingkan kinerja berbagai teknologi perlakuan atau strategi operasional.
Pemantauan MLVSS mendukung kepatuhan terhadap regulasi lingkungan dengan:
Memastikan Perlakuan yang Tepat: Mempertahankan tingkat MLVSS yang sesuai membantu mencapai kualitas efluen yang diperlukan.
Mendokumentasikan Kontrol Proses: Data MLVSS menunjukkan kontrol proses yang tepat kepada lembaga regulasi.
Memecahkan Masalah Kepatuhan: Tren MLVSS dapat membantu mengidentifikasi penyebab masalah kualitas efluen.
Meskipun MLVSS banyak digunakan, parameter lain dapat memberikan informasi pelengkap atau alternatif tentang biomassa dalam pengolahan air limbah:
ATP (Adenosine Triphosphate): Memberikan ukuran langsung dari biomassa aktif dengan mengkuantifikasi pembawa energi seluler.
Kuantifikasi DNA: Menawarkan pengukuran yang tepat dari biomassa mikroba melalui kuantifikasi asam nukleat.
Respirometri: Mengukur laju pengambilan oksigen (OUR) untuk menilai aktivitas biologis secara langsung.
FISH (Fluorescence In Situ Hybridization): Memungkinkan identifikasi dan kuantifikasi populasi mikroba tertentu.
Fraksionasi COD: Mengkarakterisasi berbagai fraksi yang dapat terurai dalam biomassa.
Alternatif ini mungkin memberikan informasi yang lebih spesifik tetapi biasanya memerlukan peralatan dan keahlian yang lebih canggih dibandingkan dengan tes MLVSS yang relatif sederhana.
Konsep pengukuran padatan tersuspensi volatil sebagai indikator aktivitas biologis dalam pengolahan air limbah berkembang seiring dengan perkembangan proses lumpur aktif:
Awal Abad ke-20: Proses lumpur aktif dikembangkan pada tahun 1910-an oleh Ardern dan Lockett di Manchester, Inggris. Kontrol proses awal terutama bergantung pada pengamatan visual dan tes pengendapan.
1930-an-1940-an: Seiring dengan meningkatnya pemahaman tentang proses mikroba, para peneliti mulai membedakan antara fraksi organik (volatil) dan anorganik (tetap) dari padatan tersuspensi.
1950-an-1960-an: MLVSS muncul sebagai parameter standar untuk mengkuantifikasi biomassa dalam sistem lumpur aktif, dengan metode yang distandarisasi dalam publikasi seperti "Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater."
1970-an-1980-an: Hubungan antara MLVSS dan kinerja perlakuan dipelajari secara ekstensif, yang menghasilkan pedoman desain dan operasional berdasarkan parameter seperti rasio F/M dan SRT.
1990-an-Sekarang: Pemahaman yang lebih maju tentang ekologi mikroba dan metabolisme telah menghasilkan model dan strategi kontrol yang lebih canggih, meskipun MLVSS tetap menjadi parameter fundamental karena kesederhanaannya dan keandalan yang mapan.
Saat ini, meskipun teknik yang lebih canggih ada untuk mengkarakterisasi biomassa, MLVSS terus digunakan secara luas dalam operasi pengolahan air limbah karena praktikalitasnya, korelasi yang telah terbukti dengan kinerja, dan prosedur analitik yang relatif sederhana.
Berikut adalah contoh cara menghitung MLVSS menggunakan berbagai bahasa pemrograman:
1' Formula Excel untuk perhitungan MLVSS menggunakan persentase VSS
2Function MLVSS_from_VSS_Percentage(TSS As Double, VSS_Percentage As Double) As Double
3 ' Validasi input
4 If TSS < 0 Or VSS_Percentage < 0 Or VSS_Percentage > 100 Then
5 MLVSS_from_VSS_Percentage = CVErr(xlErrValue)
6 Exit Function
7 End If
8
9 ' Hitung MLVSS
10 MLVSS_from_VSS_Percentage = TSS * (VSS_Percentage / 100)
11End Function
12
13' Formula Excel untuk perhitungan MLVSS menggunakan FSS
14Function MLVSS_from_FSS(TSS As Double, FSS As Double) As Double
15 ' Validasi input
16 If TSS < 0 Or FSS < 0 Or FSS > TSS Then
17 MLVSS_from_FSS = CVErr(xlErrValue)
18 Exit Function
19 End If
20
21 ' Hitung MLVSS
22 MLVSS_from_FSS = TSS - FSS
23End Function
24
1def calculate_mlvss_from_vss_percentage(tss, vss_percentage):
2 """
3 Hitung MLVSS menggunakan TSS dan persentase VSS
4
5 Args:
6 tss (float): Total Suspended Solids dalam mg/L
7 vss_percentage (float): Persentase VSS (0-100)
8
9 Returns:
10 float: MLVSS dalam mg/L
11 """
12 # Validasi input
13 if tss < 0 or vss_percentage < 0 or vss_percentage > 100:
14 raise ValueError("Input tidak valid: TSS harus positif dan VSS% antara 0-100")
15
16 # Hitung MLVSS
17 return tss * (vss_percentage / 100)
18
19def calculate_mlvss_from_fss(tss, fss):
20 """
21 Hitung MLVSS menggunakan TSS dan FSS
22
23 Args:
24 tss (float): Total Suspended Solids dalam mg/L
25 fss (float): Fixed Suspended Solids dalam mg/L
26
27 Returns:
28 float: MLVSS dalam mg/L
29 """
30 # Validasi input
31 if tss < 0 or fss < 0:
32 raise ValueError("Input tidak valid: TSS dan FSS harus positif")
33 if fss > tss:
34 raise ValueError("Input tidak valid: FSS tidak boleh lebih besar dari TSS")
35
36 # Hitung MLVSS
37 return tss - fss
38
1/**
2 * Hitung MLVSS menggunakan TSS dan persentase VSS
3 * @param {number} tss - Total Suspended Solids dalam mg/L
4 * @param {number} vssPercentage - Persentase VSS (0-100)
5 * @returns {number} MLVSS dalam mg/L
6 */
7function calculateMlvssFromVssPercentage(tss, vssPercentage) {
8 // Validasi input
9 if (tss < 0 || vssPercentage < 0 || vssPercentage > 100) {
10 throw new Error("Input tidak valid: TSS harus positif dan VSS% antara 0-100");
11 }
12
13 // Hitung MLVSS
14 return tss * (vssPercentage / 100);
15}
16
17/**
18 * Hitung MLVSS menggunakan TSS dan FSS
19 * @param {number} tss - Total Suspended Solids dalam mg/L
20 * @param {number} fss - Fixed Suspended Solids dalam mg/L
21 * @returns {number} MLVSS dalam mg/L
22 */
23function calculateMlvssFromFss(tss, fss) {
24 // Validasi input
25 if (tss < 0 || fss < 0) {
26 throw new Error("Input tidak valid: TSS dan FSS harus positif");
27 }
28 if (fss > tss) {
29 throw new Error("Input tidak valid: FSS tidak boleh lebih besar dari TSS");
30 }
31
32 // Hitung MLVSS
33 return tss - fss;
34}
35
1public class MlvssCalculator {
2 /**
3 * Hitung MLVSS menggunakan TSS dan persentase VSS
4 *
5 * @param tss Total Suspended Solids dalam mg/L
6 * @param vssPercentage Persentase VSS (0-100)
7 * @return MLVSS dalam mg/L
8 * @throws IllegalArgumentException jika input tidak valid
9 */
10 public static double calculateMlvssFromVssPercentage(double tss, double vssPercentage) {
11 // Validasi input
12 if (tss < 0 || vssPercentage < 0 || vssPercentage > 100) {
13 throw new IllegalArgumentException("Input tidak valid: TSS harus positif dan VSS% antara 0-100");
14 }
15
16 // Hitung MLVSS
17 return tss * (vssPercentage / 100);
18 }
19
20 /**
21 * Hitung MLVSS menggunakan TSS dan FSS
22 *
23 * @param tss Total Suspended Solids dalam mg/L
24 * @param fss Fixed Suspended Solids dalam mg/L
25 * @return MLVSS dalam mg/L
26 * @throws IllegalArgumentException jika input tidak valid
27 */
28 public static double calculateMlvssFromFss(double tss, double fss) {
29 // Validasi input
30 if (tss < 0 || fss < 0) {
31 throw new IllegalArgumentException("Input tidak valid: TSS dan FSS harus positif");
32 }
33 if (fss > tss) {
34 throw new IllegalArgumentException("Input tidak valid: FSS tidak boleh lebih besar dari TSS");
35 }
36
37 // Hitung MLVSS
38 return tss - fss;
39 }
40}
41
Seorang operator pengolahan air limbah mengukur hal berikut:
Menggunakan metode persentase VSS: MLVSS = 3.500 mg/L Ć (75% Ć· 100) = 2.625 mg/L
Operator yang sama mengukur:
Menggunakan metode FSS: MLVSS = 3.500 mg/L - 875 mg/L = 2.625 mg/L
Seorang operator menyadari rasio MLVSS/MLSS telah turun dari 0,75 menjadi 0,60 selama sebulan terakhir:
Penurunan ini bisa menunjukkan:
Operator harus menyelidiki penyebabnya dan menyesuaikan proses sesuai kebutuhan.
MLVSS (Mixed Liquor Volatile Suspended Solids) mewakili fraksi organik dari padatan tersuspensi dalam proses lumpur aktif. Ini penting karena berfungsi sebagai indikator biomassa aktif (mikroorganisme) yang bertanggung jawab untuk mengolah air limbah. Pemantauan MLVSS membantu mengoptimalkan efisiensi perlakuan, mengontrol produksi lumpur, dan memastikan penghilangan nutrisi biologis yang tepat.
MLSS (Mixed Liquor Suspended Solids) mengukur konsentrasi total padatan tersuspensi di tangki aerasi, termasuk bahan organik (volatil) dan anorganik (tetap). MLVSS hanya mengukur bagian volatil (organik) dari MLSS, yang lebih baik mewakili biomassa aktif. Hubungannya adalah: MLSS = MLVSS + MLFSS (Mixed Liquor Fixed Suspended Solids).
Dalam sistem lumpur aktif konvensional, rasio MLVSS/MLSS biasanya berkisar antara 0,65 hingga 0,85 (65-85%). Rasio yang lebih rendah dapat menunjukkan kandungan anorganik yang tinggi atau akumulasi padatan inert, sementara rasio yang lebih tinggi menunjukkan biomassa yang didominasi oleh organik. Rasio ini bervariasi berdasarkan karakteristik influen, proses perlakuan, dan kondisi operasional.
MLVSS diukur melalui proses dua langkah:
Prosedur ini distandarisasi dalam metode seperti Standard Methods 2540E atau EPA Method 160.4.
Konsentrasi MLVSS yang optimal bervariasi tergantung pada jenis proses:
Konsentrasi yang sesuai tergantung pada parameter desain, tujuan perlakuan, dan kondisi operasional.
MLVSS adalah penyebut dalam perhitungan rasio Makanan terhadap Mikroorganisme (F/M):
Rasio F/M = Beban BOD Influen (kg/hari) Ć· MLVSS dalam Sistem (kg)
Konsentrasi MLVSS yang lebih tinggi menghasilkan rasio F/M yang lebih rendah, mendorong respirasi endogen dan pemisahan lumpur yang lebih baik. Konsentrasi MLVSS yang lebih rendah menyebabkan rasio F/M yang lebih tinggi, yang dapat menyebabkan pertumbuhan filamen dan pemisahan yang buruk jika terlalu tinggi.
Penurunan MLVSS dapat disebabkan oleh:
Ya, MLVSS yang terlalu tinggi dapat menyebabkan masalah termasuk:
Analisis MLVSS sebaiknya dimulai dalam waktu 2 jam setelah pengambilan sampel untuk mencegah perubahan akibat aktivitas biologis. Jika analisis segera tidak memungkinkan, sampel harus didinginkan pada 4°C selama hingga 24 jam. Untuk penyimpanan yang lebih lama, sampel harus diawetkan dengan asam sulfat hingga pH < 2 dan didinginkan, meskipun ini tidak ideal untuk penentuan MLVSS.
Suhu mempengaruhi MLVSS dalam beberapa cara:
Operator sering perlu menyesuaikan laju pembuangan secara musiman untuk mempertahankan konsentrasi MLVSS yang ditargetkan.
Water Environment Federation. (2018). Operation of Water Resource Recovery Facilities, Edisi ke-7. McGraw-Hill Education.
Metcalf & Eddy, Inc. (2014). Wastewater Engineering: Treatment and Resource Recovery, Edisi ke-5. McGraw-Hill Education.
American Public Health Association, American Water Works Association, & Water Environment Federation. (2017). Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater, Edisi ke-23.
Jenkins, D., Richard, M. G., & Daigger, G. T. (2003). Manual on the Causes and Control of Activated Sludge Bulking, Foaming, and Other Solids Separation Problems, Edisi ke-3. CRC Press.
U.S. Environmental Protection Agency. (2021). Wastewater Technology Fact Sheet: Activated Sludge Process. EPA 832-F-00-016.
Grady, C. P. L., Daigger, G. T., Love, N. G., & Filipe, C. D. M. (2011). Biological Wastewater Treatment, Edisi ke-3. CRC Press.
Water Environment Research Foundation. (2003). Methods for Wastewater Characterization in Activated Sludge Modeling. Laporan WERF 99-WWF-3.
Henze, M., van Loosdrecht, M. C. M., Ekama, G. A., & Brdjanovic, D. (2008). Biological Wastewater Treatment: Principles, Modelling and Design. Penerbit IWA.
Cobalah kalkulator MLVSS kami hari ini untuk mengoptimalkan pemantauan dan kontrol proses pengolahan air limbah Anda!
Temukan lebih banyak alat yang mungkin berguna untuk alur kerja Anda