🛠️

Whiz Tools

Build • Create • Innovate

Z-Test Calculator: Perform One-Sample Tests Easily

Pelajari tentang dan lakukan uji Z satu sampel dengan kalkulator kami yang mudah digunakan. Ideal untuk siswa, peneliti, dan profesional di bidang statistik, ilmu data, dan berbagai bidang ilmiah.

Kalkulator Uji Z

Gunakan kalkulator ini untuk melakukan uji Z satu sampel. Masukkan nilai yang diperlukan di bawah.

Visualisasi Skor Z

📚

Dokumentasi

Kalkulator Z-Test

Pendahuluan

Kalkulator Z-test adalah alat yang kuat dirancang untuk membantu Anda melakukan dan memahami uji Z-sampel tunggal. Uji statistik ini digunakan untuk menentukan apakah rata-rata dari sampel yang diambil dari populasi secara signifikan berbeda dari rata-rata populasi yang diketahui atau yang dihipotesiskan.

Rumus

Skor Z untuk uji Z-sampel tunggal dihitung menggunakan rumus berikut:

Z=xˉμσ/nZ = \frac{\bar{x} - \mu}{\sigma / \sqrt{n}}

Di mana:

  • xˉ\bar{x} adalah rata-rata sampel
  • μ\mu adalah rata-rata populasi
  • σ\sigma adalah deviasi standar populasi
  • nn adalah ukuran sampel

Rumus ini menghitung jumlah deviasi standar rata-rata sampel dari rata-rata populasi.

Cara Menggunakan Kalkulator Ini

  1. Masukkan rata-rata sampel (xˉ\bar{x})
  2. Masukkan rata-rata populasi (μ\mu)
  3. Masukkan deviasi standar populasi (σ\sigma)
  4. Masukkan ukuran sampel (nn)
  5. Klik tombol "Hitung" untuk mendapatkan skor Z

Kalkulator akan menampilkan skor Z yang dihasilkan dan interpretasinya.

Asumsi dan Batasan

Uji Z bergantung pada beberapa asumsi:

  1. Sampel diambil secara acak dari populasi.
  2. Deviasi standar populasi diketahui.
  3. Populasi mengikuti distribusi normal.
  4. Ukuran sampel cukup besar (biasanya n > 30).

Penting untuk dicatat bahwa jika deviasi standar populasi tidak diketahui atau ukuran sampel kecil, uji t mungkin lebih tepat.

Interpretasi Hasil

Skor Z mewakili jumlah deviasi standar rata-rata sampel dari rata-rata populasi. Secara umum:

  • Skor Z 0 menunjukkan bahwa rata-rata sampel sama dengan rata-rata populasi.
  • Skor Z antara -1,96 dan 1,96 menunjukkan bahwa rata-rata sampel tidak berbeda secara signifikan dari rata-rata populasi pada tingkat kepercayaan 95%.
  • Skor Z di luar rentang ini menunjukkan perbedaan yang signifikan secara statistik.

Interpretasi yang tepat tergantung pada tingkat signifikansi yang dipilih (α) dan apakah itu uji satu arah atau dua arah.

Kasus Penggunaan

Uji Z memiliki berbagai aplikasi di berbagai bidang:

  1. Pengendalian Kualitas: Menguji apakah jalur produksi memenuhi standar yang ditentukan.
  2. Penelitian Medis: Membandingkan hasil kelompok perawatan dengan nilai populasi yang diketahui.
  3. Ilmu Sosial: Mengevaluasi apakah karakteristik sampel berbeda dari norma populasi.
  4. Keuangan: Menilai apakah kinerja portofolio berbeda secara signifikan dari rata-rata pasar.
  5. Pendidikan: Membandingkan kinerja siswa dengan rata-rata tes standar.

Alternatif

Meskipun uji Z banyak digunakan, ada situasi di mana uji alternatif mungkin lebih tepat:

  1. Uji t: Ketika deviasi standar populasi tidak diketahui atau ukuran sampel kecil.
  2. ANOVA: Untuk membandingkan rata-rata di lebih dari dua kelompok.
  3. Uji chi-kuadrat: Untuk analisis data kategorikal.
  4. Uji non-parametrik: Ketika data tidak mengikuti distribusi normal.

Sejarah

Uji Z memiliki akar dalam pengembangan teori statistik pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Ini terkait erat dengan distribusi normal, yang pertama kali dijelaskan oleh Abraham de Moivre pada tahun 1733. Istilah "skor standar" atau "skor Z" diperkenalkan oleh Charles Spearman pada tahun 1904.

Uji Z menjadi banyak digunakan dengan munculnya pengujian standar dalam pendidikan dan psikologi pada awal abad ke-20. Ini memainkan peran penting dalam pengembangan kerangka pengujian hipotesis oleh para ahli statistik seperti Ronald Fisher, Jerzy Neyman, dan Egon Pearson.

Saat ini, uji Z tetap menjadi alat dasar dalam analisis statistik, terutama dalam studi sampel besar di mana parameter populasi diketahui atau dapat diperkirakan dengan andal.

Contoh

Berikut adalah beberapa contoh kode untuk menghitung skor Z dalam berbagai bahasa pemrograman:

1' Fungsi Excel untuk skor Z
2Function ZScore(sampleMean As Double, populationMean As Double, populationStdDev As Double, sampleSize As Double) As Double
3    ZScore = (sampleMean - populationMean) / (populationStdDev / Sqr(sampleSize))
4End Function
5' Penggunaan:
6' =ZScore(10, 9.5, 2, 100)
7

Visualisasi

Skor Z dapat divisualisasikan pada kurva distribusi normal standar. Berikut adalah representasi ASCII sederhana: